Pages

Kamis, 15 Oktober 2015 di 10.07 |  
Pola Pertanian pada Masa Depan

Menghadapi tantangan yang makin besar tersebut, pertanian masa depan tidak akan bisa bertahan hanya dengan pola seperti pertanian saat ini (konvensional). Tetapi pertanian konvensional masih akan memegang peran yang cukup penting. Pada masa yang akan datang akan ada 3 pola pertanian penting, ialah (1) Pertanian Konvensional; (2) Pertanian Konservasi; (3) Pertanian dengan Teknologi Tinggi. Pada masa 5-10 tahun ke depan, di Indonesia pertanian konvensional akan tetap dominan, namun masukan teknologi pada pola ini akan semakin tinggi.

Pertanian konvensional adalah pertanian seperti yang dilakukan oleh sebagian besar petani di seluruh dunia saat ini. Pertanian ini mengandalkan input dari luar sistem pertanian, berupa energi, pupuk, pestisida untuk mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi. Pada masa yang akan datang sistem pertanian ini akan lebih ramah lingkungan bersamaan dengan lebih banyak input teknologi. Perkembangan atau kemajuan pertanian konvensional pada masa depan dibandingkan masa sekarang terjadi karena peran penelitian bidang ekofisiologi dan pumuliaan tanaman, serta karena tuntutan masyarakat. Kemajuan itu antara lain berupa:
1. Digunakannya varietas-varietas tanaman yang lebih produktif, lebih bermutu, lebih tahan atau toleran pada hama dan penyakit utama, lebih tahan pada kekurangan air dan hara, serta dapat berproduksi tinggi pada lahan-lahan marginal.
2. Lebih memanfaatkan biota di lingkungan pertanian, baik untuk meningkatkan kesuburan lahan, maupun toleransi terhadap OPT.
3. Penggunaan pupuk akan lebih bijaksana, berdasarkan Integrated Plant nutrition System, sehingga tidak berlebih, berdasarkan kebutuhan riel tanaman, tidak banyak yang tercuci dan mencemari lingkungan.
4. Penggunaan pestisida akan sangat berkurang; pengendalian organisme pengganggu tanaman akan berdasarkan PHT.
5. Konsolodasi lahan-lahan pertanian akan terjadi, sehingga pengelolaan sistem produksi akan lebih mudah.
6. Tenaga kerja di pertanian berkurang karena urbanisasi dan menjadi pekerja pada sektor industri, sehingga:
a. terjadi peningkatan mekanisasi pertanian,
b. input energi biologi (tenaga ternak atau tenaga manusia) akan banyak diganti energi mekanik berbasis biologi, seperti biodisel maupun bioetanol,
c. daya tawar petani dan buruh tani lebih tinggi, sehingg kesejahteraannya meningkat.
7. Produktivitas pertanian akan meningkat lagi setelah leveling off yang terjadi bisa diatasi. Produksinya juga lebih bermutu, lebih bergizi, lebih aman karena sistem pertanian dikelola dengan lebih baik.
8. Petani akan mempunyai catatan pertanian, sehingga tuntutan terhadap traceabilitydapat dipenuhi.
Pertanian Konservasi juga akan meluas. Ada kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai tuntutan terhadap pangan yang bebas pestisida dan bebas dari pupuk kimia, serta kelompok yang ingin agar pertanian tidak mencemari lingkungan. Dua kelompok masyarakat ini akan semakin besar di dunia, demikian pula di Indonesia.Produktivitas sistem ini pada umumnya rendah, lebih-lebih pada beberapa tahun kemudian; mutu fisik/visual produk juga rendah, tetapi keamanannya tinggi dan dipercaya oleh sebagian konsumen nilai zat berkhasiatnya yang terkadung di dalamnya tinggi. Namun, karena adanya permintaan yang semakin besar dari kelompok-kelompok ini akan mendorong semakin luasnya pertanian konservasi. Pada pertanian konservasi, prinsip utamanya adalah pertanian yang mengandalkan dan berusaha mempertahankan kelestarian alam. Dengan pertanian konservasi diusahakan agar tidak terlalu banyak gangguanan ekosistem dalam alam pertanian. Pertanian ini lebih mengandalkan mekanisme ekobiologi dari alam sehingga input yang diberikan pada sistem pertanian ini diusahakan serendah mungkin. Kalaupun intu diberikan, maka input tersebut berupa bahan-bahan organik alamiah yang bukan hasil budaya. Studi ekofisiologi akan memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kelestarian sistem ini.
Pertanian Teknologi Tinggi juga akan meningkat pada masa depan. Pertanian ini akan sngat produktif, produknya bermutu tinggi, aman, kandungan gizi dan zat berkhasiat yang ada di dalamnya bisa diatur sesuai kebutuhan. Karena itu, pertanian ini memerlukan input tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun energi.Pertanian ini bisa mengatasi kendala dan hambatan alam, bisa sangat efisien tepai bisa juga tidak efisien. Pertanian ini juga mungkin tidak menyebabkan degradasi lahan pertanian, maupun alam sekitar karena tidak mengandalkan alam dalam produksi.Pertanian ini lebih mengandalkan teknologi dan input dari hasil budaya. Pertanian ini hanya akan melibatkan pemodal besar, bukan petani. Karena itu ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian:

1.       Apakah sistem ini benar-benar efisien; tidak hanya dari efisiensi ekonomi, tetapi juga teknik, energi, budaya, dan sosial?

Kemungkinan tidak akan efisien kenapa ? mulai dari pengaplikasiannya yang susah serta biaya yang akan dikeluarkan oleh petani lagi membutuhkan modal lagi yang besar

2.      Apakah sistem ini bebar-benar aman bagi planet bumi, tidak sekedar lingkungan
sempit lahan pertanian; baik pada masa kin i maupun masa jauh ke depan?

Kalau itu hanya allah yang tau
Strategi untuk Meraih Keunggulan Pertanian Indonesia
Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global.
Untuk mencapai visi tersebut strateginya meliputi:
1. Pengembangan Sumberdaya Manusia. Pengembangan SDM pertanian tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam penerapan teknologi pertanian, tetapi juga untuk meningkatkan motivasi dan persepsi tentang pertanian modern, dan juga untuk perbaikan moral, transformasi tradisi dan kultur menjadi pertanian berbudaya industri.
2. Penyempurnaan Kelembagaan Petani dan Pertanian. Salah satu penyebab rendahnya daya saing pertanian Indonesia adalah sempitnya lahan pertanian yang dikelola petani.Dalam kondisi seperti itu, petani pada umumnya mengelola lahan sempitnya secara sendiri-sendiri, tidak ada konsolidasi dalam pengelolaan lahan. Karena itu kelembagaan petani juga harus disempurnakan. Rekayasa sosial, penguatan kelembagaan, dan pendampingan oleh pakar menjadi kunci penting untuk peningkatan daya saing produk pertanian Indonesia. Rekayasa sosial seperti pengembangan Komunitas Estate Padi (KEP) yang sedang dikembangkan oleh Faperta IPB, program sarjana masuk desa yang dikembangkan LPPM dengan BULOG, dan aktivitas sejenisnya perlu dikembangkan untuk pemberdayaan dan peningkatan mutu SDM pertanian.
3. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan antara lain dengan penerapan teknologi yang tepat. Good Agriculture Practices, Good Handling Practices, dan Good Manufacturing Practices, menjadi salah satu pilar dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, antara lain adalah: peta perwilayahan komoditas, sumber air irigasi yang mencukupi, jalan usahatani yang mendukung penyaluran hasilpertanian, perusahaan pembibitan yang profesional, laboratorium analisis tanah, stasiun meteorologi yang dapat memberikan informasi cuaca yang dapat diandalkan, klinik tanaman, laboratorium pengendali kualitas dan sarana pasca panen dan gudang yang memadai.
4. Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian. Peningkatan nilai tambah diarahkan kepada peningkatan pendapatan masyarakat petani dan perdesaan di luar kegiatan on farm, sekaligus mendukung kebijakan lahan pertanian, dengan banyaknya peluang pendatan dari kegiatan off farm. Peningkatan nilai tambah dapat dicapai melalui Pengembangan industri pertanian, pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan, penguatan kelembagaan, profesionalisme tenaga kerja, sistem mutu produk pertanian, dan peningkatan daya saing produk dan pemasaran.
5. Usaha untuk Kemandirian Pangan. Strategi kemandirian pangan diarahkan pada pemenuhan pangan nasional secara mandiri berdasarkan sumberdaya alam, kemampuan produksi dan kreativitas masyarakat. Keanekaragaman pangan ditingkatkan baik sumber maupun bentuk dan citarasa hasil olahan dengan basis tepung sebagai produk antara bahan pangan. Kemandirian pangan diupayakan melalui diversifikasi pangan, pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan dan pengembangan budaya industri di pedesaan. Dengan keberhasilan diversifikasi pangan, konsumsi beras diperkirakan akan turun menjadi 90 kg/kapita/tahun.
6. Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Produktif dan Lestari. Pengelolaan lingkungan hidup yang produktif dan lestari diarahkan untuk terpeliharanya daya dukung lingkungan dengan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan, keaneka ragaman hayati serta keseimbangan interaksi antara semua unsur dan faktor lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang produktif dan lestari dilaksanakan melalui upaya pengembangan sumberdaya alam secara lestari, pemberdayaan masyarakat, reklamasi lahan, perluasan areal pertanian dan pengadaan lahan pertanian pangan abadi.
7. Penyempurnaan Sistem Pemasaran Produk Pertanian. Perlu dilakukanj pemberdayaan rantai pasar dengan Penerapan Supply-Chain Management, sehingga tipe dan karateristik hubungan bisnis berubah dari tipe transaksional menajdi tipe partneship sperti pada Gambar 1. Sehingga rantai pasokan ideal seperti pada Gambar 2 bisa tercapai.
8. Kebijakan Makro yang Mendukung Pertanian. Untuk mendukung semua hal di atas, perlu kebijakan makro yanh mendukung pertanian, ialah: (a) pertanian menjadi platform pembangunan nasional, (b) akses pertanian terhadap lahan, modal, teknologi dan informasi memadai, (c) infrastruktur pertanian dan yang mendukung pertanian dikembangkan, (d) sektor industri dan jasa berkembang dengan pesat sehingga mampu menyerap tenaga kerja dari perdesaan dan sektor pertanian, (e) dilakukan pemberdayaan masyarakat perdesaan.


Dampak negatif 1. Petani harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk mengikuti tren ang ada
2. Pengaplikasian bagi para petani yang gaptek bakal susah 3. Petani bakal tergerus oleh teknologi yang semakin canggih
Dampak positif 1. Hasil pertanian mungkin lebih cepat berbuah 2. Lebih efisien dna efektif 3. Lebih mudha me manage waktu


Diposting oleh Unknown Label: ,

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2010 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2010 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2010 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. Provided By Free Website Templates | Freethemes4all.com
Free Website templatesFree Flash TemplatesFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates